baitussajidin27.blogspot.com

DONASIKAN SEBAGIAN RIZQI ANDA KE BAITUSSAJIDIN ( BANK JATIM NO REK 0047608686 ATAU BRI NO REK 1247-01-002350-53-1 )

Rabu, 29 November 2017

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Dalil-Dalil yang memperbolehkan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Merayakan peringatan Maulid Nabi Saw pada dasarnya adalah sambutan dan penghormatan terhadap beliau. Sambutan dan penghormatan terhadapnya merupakan perkara yang disyariatkan secara pasti (qath’i) karena termasuk prinsip utama dari segala prinsip dasar.

Peringatan maulid Nabi shollallohu 'alaihi wasallam merupakan ungkapan kegembiraan dan kebahagiaan terhadap Nabi Muhammad shollallohu 'alaihi wasallam yang mana orang kafir pun dapat memperoleh manfaat dari kegembiraan itu seperti yang terjadi pada Abu Lahab. Imam Bukhori meriwayatkan :



قَالَ عُرْوَةُ : وثُوَيْبَةُ مَوْلاَةٌ لِأَبِي لَهَبٍ: كَانَ أَبُو لَهَبٍ أَعْتَقَهَا، فَأَرْضَعَتِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَلَمَّا مَاتَ أَبُو لَهَبٍ أُرِيَهُ بَعْضُ أَهْلِهِ بِشَرِّ حِيبَةٍ، قَالَ لَهُ: مَاذَا لَقِيتَ؟ قَالَ أَبُو لَهَبٍ: لَمْ أَلْقَ بَعْدَكُمْ غَيْرَ أَنِّي سُقِيتُ فِي هَذِهِ بِعَتَاقَتِي ثُوَيْبَةَ

"Urwah berkata; Tsuwaibah adalah bekas budak Abu Lahab. Waktu itu, Abu Lahab membebaskannya, lalu Tsuwaibah pun menyusui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Dan ketika Abu Lahab meninggal, ia pun diperlihatkan kepada sebagian keluarganya di alam mimpi dengan keadaan yang memprihatinkan. Sang kerabat berkata padanya, "Apa yang telah kamu dapatkan?" Abu Lahab berkata."Setelah kalian, aku belum pernah mendapati sesuatu nikmat pun, kecuali aku diberi minum lantaran memerdekakan Tsuwaibah." (Shohih Bukhori, no.5101)

فقد جاء في البخاري أنه يخفف عن أبي لهب كل يوم الإثنين بسبب عتقه لثويبة جاريته لما بشّرته بولادة المصطفى صلى الله عليه وسلم. وهذا الخبر رواه البخاري في الصحيح في كتاب النكاح معلقا ونقله الحافظ ابن حجر في الفتح. ورواه الإمام عبد الرزاق الصنعانيفي المصنف ج ٧ ص ٤٧٨

Dalam hadits di atas yang diriwayatkan Imam al-Bukhori. dikisahkan ketika Tsuwaibah, budak perempuan Abu lahab, paman nabi , menyampaikan berita gembira tentang kelahiran bayi yang sangat mulia , Abu Lahab pun memerdekan Tsuwaibah sebagai tanda cinta dan kasih. Dan karena kegembiraannya, kelak di hari kiamat siksa atas dirinya diringankan setiap hari senin tiba.

Orang Kafir saja ( Abu Lahab ) diringankan adzabnya setiap hari senen karena gembira dengan kelahiran Rasulullah SAW, bagaimana dengan orang yang sepanjang hidupnya selalu bergembira dengan kelahiran junjungannya Muhammad SAW dan matinya dalam keadaan bertauhid.

 Rasulullah sendiri pernah merayakan hari kelahiran beliau sendiri yaitu dengan berpuasa pada hari senin. Ketika ditanyakan oleh para shahabat beliau menjawab :

فيه ولدت وفيه أُنزل عليَّ


"Pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu pula aku (untuk pertama kali) menerima wahyu." (Shohih Muslim,no.1162 dan Musnad Ahmad, no.22550)

 Pembacaan kisah maulid yang mulia yang dapat menghantarkan kita untuk mengucapkan sholawat dan salam atas beliau sebagaimana hal tersebut dianjurkan dalam Al-qur'an, dengan firman Alloh :



إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

”Sesungguhnya Allah SWT dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya". (Q.S. Al-Ahzab : 56)

Kita memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW dengan dasar-dasar yang benar 

  Pertama: Kita memperingati Maulid Nabi bukan hanya pada hari kelahirannya, tapi selalu dan selamanya, di setiap waktu dan setiap kesempatan, ketika kita mendapatkan kegembiraan, lebih-lebih lagi pada bulan kelahiran beliau, yaitu Rabi’ul Awwal, dan pada hari kelahiran baginda, hari Senin.
Tidak layak seorang yang berakal bertanya, “Mengapa kamu memperingatinya?” Seolah-olah dia bertanya, “Mengapa kamu bergembira dengan adanya Nabi S.A.W.?”.
Apakah sah bila pertanyaan ini timbul dari seorang yang Islam, yang mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad itu utusan Allah? Pertanyaan tersebut adalah pertanyaan yang bodoh dan tidak memerlukan jawaban. Seandainya saya, misalnya, harus menjawab, cukuplah saya menjawabnya demikian, “Saya memperingatinya karena saya gembira dan bahagia dengan Baginda, saya gembira dengan Baginda, sebab saya mencintainya, dan saya mencintainya sebab saya seorang mukmin”.

Kedua: Yang dimaksudkan dengan peringatan Maulid adalah, berkumpul untuk mendengarkan siroh Baginda dan mendengarkan pujian-pujian tentang diri Baginda, juga memberi makan orang-orang yang hadir, memuliakan orang-orang fakir dan mereka yang memerlukan, serta menggembirakan hati orang-orang yang mencintai Baginda.

Ketiga: Kita tidak mengatakan bahwa peringatan Maulid itu dilakukan pada malam tertentu dan dengan cara tertentu, yang dinyatakan oleh nas-nas syariat secara jelas, seperti sholat, puasa, dan ibadah yang lain. Tidak macam itu.
Peringatan Maulid tidak seperti sholat, puasa, dan lain-lain. Tetapi juga tidak ada dalil yang melarang peringatan ini, karena berkumpul untuk mengingat Allah dan Rasul-Nya serta hal-hal lain yang baik adalah sesuatu yang harus diberi perhatian, terutama pada bulan Maulid.

Keempat: Berkumpulnya orang untuk memperingati acara ini adalah ajakan terbesar untuk dakwah, dan merupakan kesempatan yang sangat berharga yang tak boleh diabaikan. Bahkan, para da’i dan ulama, wajib mengingatkan manusia tentang Nabinya, baik akhlaknya, hal ihwalnya, sirohnya, muamalahnya, maupun ibadahnya. Di samping itu menasehati mereka menuju kebaikan dan kebahagiaan serta memperingatkan mereka dari bala, bid’aah, keburukan, dan fitnah.

Setiap Rumah, masjid atau tempat yang di dalamnya dibacakan Zikir maulid Nabi Saw., rumah itu akan dikelilingi oleh malaikat dan dipenuhi rahmat serta cahaya.  Malaikat yang mengelilingi tempat tersebuta adalah : “Jibril As., Mika-il As., Israfil As., Qarba-il As., Aina-il As., ash-Shafun As., al-Hafun As., al-Karubiyun As.”. 
Mereka berdo’a kepada orang-orang yang menjadi penggerak acara baca Zikir Nabi Saw.
Al-Imam Jalaluddin As-Suyuthi juga berkata “setiap rumah yang di dalamnya dibacakan Maulid nabi, akan dijauhkan penghuninya dari kemarau, wabah, kebakaran, penyakit, bala, kesukaran, kemarahan, dengki, pandangan buruk, dan pengintaian. Apabila penghuni rumah tersebut meninggal, maka akan dimudahkan oleh Allah Swt. dalam menjawab pertanyaan Mungkar dan Nakir, dan ia akan di tempatkan pada “maq’ada shidqin” (tempat duduk orang-orang baik/benar) disisi “malik Muqtadir” (Allah Swt.)”.
 Maulid Nabi S.A.W., meskipun tiada di zaman Rasulullah S.A.W., sehingga menjadi bid’ah; adalah bid’ah hasanah (bid’ah yang baik). Ia termasuk di dalam dalil-dalil syara’ dan kaedah-kaedah kulliyyah (yang bersifat global).
Bila tulisan ini benar semuanya dari Allah dan Rasullah tetapi bila salah mudah-mudahan Allah mema'afkannya. 


https://www.facebook.com/Baitussajidin27/?ref=bookmarks
Share:

Selasa, 07 November 2017

Alhamdulillah


Alhamdulillah lantai 1 sudah hampir terrealisasi ...
tinggal menunggu dana selanjutnya untuk menuju ke mihrab dan lantai dua nya..
Mohon do'a Restunya

































https://www.facebook.com/Baitussajidin27/?ref=bookmarks
Share:

Jadwal sholat untuk kota Surabaya dan Sekitarnya


jadwal-sholat

Diskripsi

“Siapa yang membangun masjid karena Allah, maka Allah akan membangun baginya semisal itu di surga.” (HR. Bukhari no. 450 dan Muslim no. 533) "INFAQ ANDA SANGAT BERARTI DEMI KELANCARAN PEMBANGUNAN"

Penyejuk Qalbu

Blog ini milik Baitussajidin. Diberdayakan oleh Blogger.

Jumlah Pengunjung

Cari Blog Ini

Penyejuk qalbuku

Night Diamond Bloody Red - Background Shrink and Grow

efek

Recent Posts

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.